Kisah Layla Hero Yang Paling Pertama digunakan di ML – Layla lahir dari pasangan ilmuwan terkenal di Eruditio. Layla dibesarkan oleh kakeknya. Karena orang tuanya tidak punya banyak waktu untuk merawatnya. Layla tidak akrab dengan orang tuanya, terlebih lagi ayahnya. Orang tua Layla berharap ia mencintai sains, tetapi Layla tidak tertarik dan lebih mengagumi kakeknya yang merupakan mantan anggota Eruditio City Guard.
Layla mulai memiliki jiwa petualang dan rasa keadilan yang kuat selama dirawat oleh kakeknya. Di bawah arahan kakeknya, Layla kecil sering berlatih teknik bertarung dan mengasah kemampuan bernalar serta investigasinya. Seiring dengan bertambahnya usia Layla, dia menjadi penasaran akan dunia di luar Eruditio. Menurut Layla teknologi Eruditio seharusnya tidak hanya membawa keuntungan bagi kota tersebut, tetapi juga dapat membantu mengubah dunia.
Ayah Layla memperingatkannya bahwa dunia luar cukup berbahaya. Tetapi Layla tidak memperdulikannya karena rasa bencinya terhadap ayahnya. Meski begitu, ayah Layla tetap mencintainya lebih dari apapun. Ayah Layla menggunakan teknologi Leviathan untuk membuat Malefic Gun sebagai hadiah kepada Layla. Karena takut Layla akan menolak hadiah darinya, ayah Layla meminta agar kakek Layla saja yang memberikan hadiah itu padanya. Tetapi ayah Layla tidak mengira bahwa hadiah itu hanya akan membuat Layla menjadi semakin ingin bertualang.
Kisah Layla Hero Yang Paling Pertama digunakan di ML
Di malam ulang tahunnya yang ke-16, Layla diam-diam pergi dari Eruditio dengan malefic gun-nya untuk bertualang. Layla sampai di kota kecil sebelah barat daya Moniyan Empire. Di kota ini terjadi kasus banyak anak menghilang. Layla menguji semua kemampuan yang telah dia latih di sini. Akhirnya, dia menemukan sekelompok kriminal yang telah menculik anak-anak dan membuntuti mereka sampai ke markas mereka. Layla tidak tahu bahwa kelompok kriminal itu merupakan para ilmuwan dari Laboratorium 1718. Mereka menculik anak-anak untuk dijadikan bahan eksperimen jahat mereka.
Para ilmuwan yang mengenali teknologi Leviathan yang ada di senjata Layla kemudian mengubah tujuan mereka. Anak-anak yang diculik dibebaskan, tetapi Layla ditangkap dan dikurung di penjara bawah tanah. Malefic Gun-nya juga disita oleh mereka. Layla menjadi putus asa dan hilang harapan. Tetapi tiba-tiba dia dibebaskan dan dikembalikan ke Eruditio. Saat Layla tiba di Eruditio, dia terkejut setelah mendengar kabar bahwa ayahnya telah bergabung dengan Laboratorium 1718. Layla tidak percaya bahwa ayahnya akan bergabung dengan organisasi jahat itu.
Layla menjadi bingung dan emosinya campur aduk. Cara agar dia tetap waras adalah dengan fokus untuk berlatih dan belajar menerima kenyataan dari situasi yang menimpanya. Kakek Layla sakaratul maut, dan beliau menyampaikan suatu rahasia kepada Layla. Ayah Layla bergabung dengan Laboratorium 1718 semata-mata untuk menyelamatkan Layla. Ayah Layla terpaksa untuk mengabdi kepada Laboratoriun 1718 karena dia tidak punya pilihan lain lagi.
Sebelum pergi, Ayah Layla meminta keluarganya untuk berjanji merahasiakannya dari Layla. Sehingga Layla tidak akan merasa bersalah atas nasib yang terjadi pada ayahnya. Layla akhirnya memahami dan menyadari segala perbuatan dan peringatan dari ayahnya. Itu adalah bentuk kasih sayang dari ayahnya. Layla mengambil prototipe senjata Leviathan yang kini menjadi senjata barunya. Dia memulai petualangan barunya untuk mencari Laboratorium 1718 dan menyelamatkan ayahnya.