Keunikan Budaya Yang Ada Di Masyarakat BaliĀ – Bali atau di kenal sebagai pulau Dewata, merupakan salah satu pilihan destinasi wisata yg banyak di kunjungi, baik wisatawan Indonesia maupun wisatawan mancanegara. Dengan keindahan alamnya mulai dari pegunungan hingga pesisir pantai yang begitu menawan. Tak jarang wisatawan hanya datang ke indonesia hanya untuk menikmati keindahan alam yang ada di bali.
Bali sendiri berada diantara pulau Jawa dan pulau Lombok. Bali baru resmi menjadi provinsi di tahun 1958. Saat itu Singaraja adalah ibukota Bali. dan pada tahun 1960, barulah Denpasar menjadi ibukota Bali hingga sekarang.
Tidak hanya objek wisata alam yang menjadi daya tarik wisatawan mancanegar, Bali juga terkenal dengan beberapa ritual kebudayaannya yang cukup unik. kami akan membahas beberapa ritual dan kebudayaan unik yang ada di bali.
5 Keunikan Budaya Yang Ada Di Masyarakat Bali
Berikut ritual dan kebudayaan unik di Bali :
Nama Depan yang Sama
Masyarakat Bali di kenal dengan depan mereka yang sama. Hal ini di karenakan nama depan mereka menunjukkan posisi kelahiran mereka di dalam keluarga.
Masyarakat Bali berpandangan, agar dalam keluarga hanya memiliki 3 orang anak. Wayan, untuk nama anak pertama. Made, untuk anak kedua, dan Nyoman untuk anak ketiga. Jika mereka memiliki 4 orang di namakan Ketut.
Omed – Omedan
Omed – omedan adalah Upacara tahunan yang di adakan sehari setelah perayaan hari raya Nyepi dan di lakukan oleh penduduk Banjar Kaja Sesetan.
Upacara ini hanya boleh di ikuti oleh mereka yang belum menikah dan berusia 17 – 35 tahun. Upacara singkat ini di mulai dengan sembahyang terlebih dahulu agar mendapat keselamatan. kemudian di bagi kelompok terpisah laki-laki dan perempuan. Setelah di pilih pasangan secara acak, mereka dihadapkan dan saling memcium sambil di siram air.
Makepung
Balap Kerbau yang di lakukan menggunakan pedati (gerobak pengangkut hasil panel) yang kemudian di tarik oleh sepasang Kerbau di atas tanah garapan mereka.
Upacara Makepung di lakukan sebagai wujud syukur sekaligus untuk melepas rasa penat. upacara ini di mulai pukul 7 pagi selama 5 jam, dan biasanya di lakukan di bulan Juli, Agustus, September, Oktober dan November.
Mekontek.
Mekontek adalah upacara umat Hindu di Bali yang di lakukan sebagai simbol kenangan sekaligus upaya menolak bala bahaya yang pernah menimpa desa Munggu.
Upacara ini di lakukan setiap 6 bulan sekali, tepatnya hari raya kuningan atau setelah hari raya galungan, dengan menggunakan pakaian adat madya yaitu kancut dan udeng batik.
Makere-kere.
Perang pandan adalah upacara yang di lakukan untuk menghormati Dewa Indra dan Dewa Perang. upacara ini di lakukan setiap bulan kelima dalam penanggalan desa adat Tengganan. Upacaran di lakukan dengan iriangan musik tradisional seloding.